Rabu, 08 September 2021

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 Pengambilan Keputusan

Demonstrasi Kontekstual 3.1.a.7 Pengambilan Kepuitusan sebagai Pemimpin Pembelajaran Oleh: Elfi Syahroini Seorang Guru Penggerak merupakan pemimpin pembelajaran, dan salah satu tanggung jawab seorang pemimpin adalah mengambil keputusan. Mengambil keputusan tidak selamanya mudah, sebab kerap kali dihadapkan dengan dilema, baik dilema di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, baik menyangkut masalah pribadi maupun profesi, baik menyakut masalah rekan maupun murid, dilema yang menuntut kita untuk menentukan pilihan yang sama-sama benar. Bagaimana Anda nanti akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang Anda dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingkungan asal Anda? Sebagai seseorang yang diberi amanah untuk memimpin pembelajaran, maka saya harus memutuskan terkait cara-cara yang akan saya lakukan untuk mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang saya peroleh dari Pendidikan Guru Penggerak, seperti pemikiran KHD, budaya positif, BAGJA, pembelajaran berdeferensiasi, kesadaran sosial emosi, coaching. Saya akan mentransfernya baik secara formal maupun non formal. Secara formal, artinya materi—materi ini akan menjadi bahan diskusi di komunitas praktis yang telah terbentuk, dan secara non-formal artinya materi-materi yang telah saya dapatkan akan diselipkan dan dijadikan bahan dalam pembicaraan saat kami sedang mengobrol santai di waktu free les. Apa langkah-langkah awal yang akan Anda lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran? Langkah-langkah awal yang saya lakukan dalam mengambil keputusan adalah dengan menggunakan paradigma yang dipilih, yang terdiri dari paradigma jangka panjang lawan jangka pendek, kebenaran lawan kesetiaan, keadilan lawan rasa kasihan, dan indivudu lawan masyarakat. Kemudian berfikir dengan mengacu pada prinsip dalam mengambil keputusan yaitu, berfikir berbasis aturan, berfikir berbasis rasa peduli, berfikir berbasis hasil akhir. Selanjutnya, menempuh 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, terdiri dari: (1) Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?, (2) Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ?, (3)Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ?, (4) Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut, - Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal), -Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi), -Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi), (5)Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman depan koran? Apakah anda merasa nyaman?, (6)Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?, (7)Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut?, (8)Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai, (9) Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)? Mulai kapan Anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut, hari ini, besok, minggu depan, hari apa? Catat rencana Anda, sehingga Anda tidak lupa. Saya sudah memulainya, berupa membentuk komunitas praktisi di sekolah,dimulai dari membentuk kelompok kecil dengan mengajak tiga orang rekan untuk menjadi teman diskusi, diskusi yang kami lakukan sekali dalam sepekan, kemudian hal-hal yang kami diskusikan kami bawa ke forum yang lebih besar, yaitu forum sekolah (komunitas praktis), forum yang lebih besar dijadwalkan pertemuannya dua pekan sekali Siapa yang akan menjadi pendamping Anda, dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Seseorang yang akan menjadi teman diskusi Anda untuk menentukan apakah langkah-langkah yang Anda ambil telah tepat dan efektif. Dalam hal ini yang akan menjadi pendamping saya adalah Kepala sekolah, kemudian teman yang akan diajak dalam menentukan langkah-langkah yang tepat adalah teman diskusi dalam forum kecil (komunitas praktis) di SDN 106190 Kota Pari yang telah kami bentuk yaitu saudara Alwin Ardiansyah, dan Siti Aisyah dan Nur,Aini.

Kamis, 13 Februari 2020

Pengalaman Pertama

banyak orang bilang bahwa sesuatu yang dilakukan pada pertama kali itu adalah pengalaman paling berharga, oleh karenanya banyak bermunculan istilah-istilah yang pake kata pertama, sebagai pertanda betapa istimewanya pengalaman pertama, misalnya "cinta pertama", malam pertama", de el el aku ingin mengabadikan kisahku saat pertama kali menginjakkan kaki di tanah jawa berangkat ke tanah jawa secara cuma-cuma berkat kebaikan dari pemerintah melalui kemdikbud yang memberi kesempatan pada seluruh insan guru di tanah air untuk naik pesawat secara gratis, dengan syarat bagi mereka guru-guru yang mau "berbuat", dan melewati seleksi yang cukup membuat hati berdebar. secara , kata pak panitia naskah yang masuk tu sekitar1216, dan yang diundang 180 peserta. dan alhamdulillah aq terpilih . dan acara yang diangkat pun cukup prestisius menurutku, yaitu Seminar Nasional Guru Dikdas Berprestasi. semoga momen ini menjadi langkah awal untuk melangkah ke jalan yang lebih tinggi.

Selasa, 11 Februari 2020

https://drive.google.com/file/d/0B7yiD7tBjb_IZVJqY0dZNW9tZVpGY2E4WVZrWjlWWVpGdUhF/view?usp=sharing